Rabu, 02 Januari 2013

ROMANTIKA MAKAN “ATI”

Kamis malam itu aku n mantan pacar dinner di warung sate Madura di kantin komplek. Tentu saja sembari ngobrol dsieling canda. Penunjung kantin rame-rame ini jarang sepi meski bukan malming. Selain date, ada gubuk sunda yg sedia ikan n ayam bakar + lalapan, nasgor, mie ayam n bakso, dan es campur. Mantan pacar makan selalu dikit, shg akulah yg selalu belakangan selesai makannya. Sop kambing masih separuh, aku sikat saja. Sendokku menabrak bulatan yg keras. Warnanya coklat gelap, mirip ati. Ting ! muncul ide cemerlang. Mau ati, kataku pd mantan pacar seraya menangkat sendok agar terlihat “ati”nya. Dia mengangguk-anggiuk girang. Maka aku siap-siap suapin dia. Bibirnya yg indah itu mulai terbuka dan kusuapin sendok isi “ati” itu. Mantan pacar mengulum sambil tersenyuim. Dari sudut mataku, aku tahu bbrp sejoli remaja maupun senior yg juga makan bersama di situ memperhatikan kami. Karena aku melirik kiri kanan, mantan pacar juga ikut-ikutan. Sebagian mengangguk dan melempar senyum kecil kepada kami. Kami pun langsung membalasnya dgn senyum pula . Giliran mantan pacar hendak mengunyah, tiba-tiba dia melototi aku. Kakinya mendang kakiku di bawah meja. Dia tengok kiri kanan, lalu tersen yum, membalas respon mereka. Mungkin mereka berkata dlm batin , “Mesra amat…” Padahal mantan pacar itu sesungguhnya cari kesempatan untuk membuang “ati” keras dari mulutnya. Alhasil gagal saat itu. Terpaksa pula ia pura-pura menguyah. Bbrp saat setelah pe ngunjung tak lagi memperhatikan kami, baru dia bisa muntahkan tulang sebesar kelerang itu. Sampai rumah dan sampai sekarang aku tertawa kalo ingat kejadian itu. Gol….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar